Sesudah Shalat Istikharah mantapkan hati pilih 02
Ronaindonesia.com- Sabtu (13/4), Ustadz Abdullah Gymnastiar atau yang akrab dikenal AA Gym menyatakan dukunganya kepada Pasangan calon Presiden 02 Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Sandiaga Salahuddin Uno. Momen tersebut diabadikan dalam akun @indonesia adil makmur. Bagaimanakah pesan pendiri pondok pesantren Daarut tauhid bandung ini. Simak Kutipan lansung ucapan bapak KH Abdullah Gymnastiar sebagai berikut:
“Alhamdulilah Pertama-tama saya berterimakasih untuk berkenan hadir kesini menengok sambil bertukar pikiran.
“Terima kasih yang kedua adalah Pak Prabowo dan Pak Sandi ini dari awal tidak pernah berusaha mempengaruhi AA untuk bisa mendukung, Ini sangat AA hargai sekali. Yang selalu menganjurkan sudahlah AA silahkan saja ditengah saja jadi yang membimbing umat.

“ Saya berterima kasih atas sikap mengajak saya tetap ditengah. Namun, dari waktu ke waktu mencermati terus keadaan negeri ini juga kampanye-kampanye yang ada membuat hati ini dihari terahir ingin sekali menyampaikan sesuatu. Saya Yakin ini Allah SWT sedang mendengar ucapan ini.
“Jadi saya berusaha sejernih mungkin walaupun sudah kenal lama dengan pak Prabowo dan pak Sandi tapi saya tidak mau mengambil keputusan karena kenal, karena dekat, tidak… tidak boleh ada sikap yang emosional.
“Berusaha sejernih mungkin membaca situasi, juga dirasa-rasakan di hati ini siapa kira-kira yang bakal lebih amanah diantara yang sudah ada, apalagi melihat kegiatan zikir di GBK kemarin, rasanya takjub bagaimana Allah SWT memberikan taufik, baru pertama kali rasanya, GBK bersujud menyebut nama Allah SWT dan lintas agama juga hadir. Ini tidak bisa terjadi tanpa izin Allah SWT. Karena membangun bangsa ini kedepan tidak mungkinlah kalau Allah tidak menolong. Bangsa ini besar dan kompleks masalahnya.
“Dan hari ini saya memutuskan, Insyaallah sesudah shalat istikharah juga konsultasi kepada ulama yang lebih jernih hatinya yang tidak punya kepentingan apa-apa. “Bismillah saya memilih 02 Pak Prabowo dan Pak Sandi .
“Berkenan dihati saya, mudah-mudahan pilihan ini menjadi amal saleh. Yang bisa dipertanggungjawabkan diakherat.Mungkin ada yang nanya kenapa memilih. Karena ada harapan… Saya berharap sila Ketuhaan Yang maha Esa itu benar-benar diwujudkan dengan sangat baik. Karena tidak ada yang bisa menolong bangsa ini kecuali Allah SWT.
“Andaipun nanti ada yang berbeda pendapat memberikan kritik dan saran, tolong jangan dicap radikal atau intoleran atau anti NKRi anti Pancasila saya sedih sekali bgaimana saya yang lahir dibumi ini menyebut saudara kita sebagai radikal padahal mereka juga ingin menyumbangkan terbaik bagi negeri ini.Besar harapan kalau bapak ditakdirkan sebagai presiden saya bahagia sekali bisa akur, baik ukhuwah islamiyah karena dengan bagus agamanya Insyaallah pertolongan Allah SWT.
“ yang membuat saya berdarah-darah. kelihatanya perlu pemimpin yang berani dan tidak takut siapapun kecuali Allah SWT yang siap memberantas korupsi, karena korupsi inilah yang membuat ketimpangan social.Proyek-proyek raksasa yang didapat dengan menyuap dan menjual banyak aset yang miskin semakin miskin yang kaya semakin kaya jadi budaya korupsi menurut pandangan saya penyebab ketimpangan dan kerusakan ekonomi dimasyarakat. Jadi kalau ada takdirnya mewariskan generasi yang jujur itu adalah suatu kehormatan yang luar biasa.
“Kalau ada nanti yang korupsi itu. Makanya sebelum jadi menteri dipenjara dululah beberapa hari ya. Supaya kebayang bagaimana isolasi mungkin ini menjadi tradisi baru kalau bapak jadi presiden. Menteri disuruh rasain penjara dan dinginya liang lahat. Ya ndausah lama-lama.
“Mas Sandi Alhamdulilah yang ditakdirkan umurnya masih muda. Yang mencemaskan dinegeri ini kalau generasi muda sudah kehilangan harapan. Saya berharap generasi muda punya semangat karena mempunya figure yang muda. Semoga Allah SWT memelihara untuk tetap ikhlas dan rendah hati. Karena yang lahirkan kita dan lahirkan saya semuanya karena karunia Allah. Mudah-mudahan dengan adanya mas Sandi Insyaallah ada takdir generasi muda kita atau yang sering disebut milenial jelas kemana arahnya. Jangan sematamata milenial, tetapi tidak jelas. Harus jelas mempunyai kecerdasan yang baik, agama yang baik dan satu lagi entrepreneurship, mengandalkan siapa negeri sebesar ini kalau tidak punya jiwa entrepreneurship”.(wsh/b)