Gagas Desa Wisata baru, Desa Wisata Tapulaga
Ronaindonesia.com– Dalam rangka memperingati hari Bumi yang jatuh pada Senin 22 April lalu, sivitas akademika Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo (FHIL UHO), melakukan kegiatan yang sangat penting bagi lingkungan.

Bekerjasama dengan Pemerintah dan Masyarakat Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Konawe. FHIL UHO sukses melakukan kegiatan dengan tema “Melestarikan Spesies Kita”.
Kegiatan yang berlangsung Jumat (26/4), ditandai dengan Pelepasan Spesies Penyu dan penanaman bibit mangrove di area laboratorium Lapangan FHIL UHO dan Masyarakat desa Tapulaga yang merupakan Laboratorium lapangan yang telah disepakati bersama pendirian dan pengoperasianya.
Amar Ma’ruf selaku ketua panitia kegiatan mengungkapkan kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari kerjasama antara FHIL UHO dan Masyarakat Desa Tapulaga terkait pendirian dan Pengoperasian Laboratorium Lapangan FHIL UHO dan Masyarakat Desa Tapulaga.
“Jadi pelepasan penyu ini mengandung pesan moral dan etika lingkungan yang kuat itulah yang menjadi filosofi dasar kegiatan ini”, terangnya.


Penyu-penyu tersebut awalnya tertangkap oleh nelayan lokal, tambahnya kemudian oleh salah satu tokoh konservasi lokal penyu-penyu tersebut dipelihara terlebih dahulu hingga kondisi mereka stabil. Setelah itu dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya. Hal ini penting untuk pelestarian spesies penyu, jelasnya.
“Selain pelepasan penyu sivitas akademika FHIL UHO bersama Pemerintah Desa Tapulaga menanam ratusan bibit mangrove dan ini bagian dari kick off menuju cita-cita yg jauh lebih besar,” terangnya.

“Desa Tapulaga oleh FHIL UHO akan dipoles agar dapat menjadi salah satu Desa Wisata di Kecamatan Soropia, Konawe,”ungkap Dosen FHIL ini.

Dekan Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan, Prof. Aminuddin Mane kandari , M.Si mengungkapkan eksistensi Laboratorium Lapangan berfungsi selain untuk mengembalikan fungsi ekosistem mangrove juga untuk pengembangan wisata alam alternative.

Dirinya menambahkan Sesuai isi nota kerjasama FHIL UHO dan Pemerintah Desa Tapulaga akan ada kegiatan yang sifatnya bernilai positif bagi lingkungan. Minimal pembenahan fasilitas pembibitan mangrove, penanaman, penyulaman dan pemeliharaan mangrove tersebut serta beberapa kegiatan lain yg juga akan pengelola rencanakan, misalnya membuka kelas lingkungan untuk anak-anak pesisir, tandasnya.(wsh/B)